Pada postingan
sebelumnya, sudah dibahas tentang kalimat efektif. kalimat efektif
yaitu Kalimat yang tepat mewakili gagasan atau perasaan penyampai pesan
dan sanggup memberikan gambaran yang sama tepatnya pada pembaca atau pendengar.
Pada postingan yang ini, akan dibahas tentang kalimat turunan. Apa itu kalimat
turunan ?
Dalam kajian bahasa
dibedakan unsur bahasa yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam morfologi
terdapat kata sebagai objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang demikian
itu yang disebut sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar merupakan
dasar pembentukan kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari kata
dasar.
Begitu pula dalam sintaksis. Kalimat sebagai objek kajian
sintaksis juga dibedakan atas kalimat dasar dan kalimat turunan, kalimat
tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat turunan mencakupi turunan tunggal dan
kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan tunggal merupakan kalimat kompleks
yang terdiri atas satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat
kompleks yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Jadi istilah dasar dan
turunan dilihat dari peranan dalam pembentukan.
Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya :
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa.
Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga
berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah
dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam
setiap kalimat.
Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam
kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada
P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.
Contoh :
Kami mahasiswa Indonesia.
Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan
menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus
berupa kalimat pendek.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua
atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat
lebih dari satu klausa.
Perhatikan contoh diberikut ini :
Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan
S
P1
O1
harus menjunjung tinggi etika profesi .
P2
O2
Anak-anak bermain layang-layang di halaman
kampus ketika
S1
P1
O1
Ket
para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .
S2
P2 O2
Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena
mempunyai dua klausa yang setara/sejajar. Penanda yang memisahkan klausa
dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan.
Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena
klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Penanda yang
memisahkannya adalah konjungtor ketika.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :
Dibentuk dari dua atau
lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat
sederajat
Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara
Jenis Hubungan
|
Fungsi
|
Kata Penghubung
|
Penjumlahan
|
menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa,
dan proses
|
dan, serta, baik, maupun
|
Pertentangan
|
menyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama
bertentangan dengan klausa kedua
|
tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
|
Pemilihan
|
menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan
|
Atau
|
Perurutan
|
menyatakan kejadian yang berurutan
|
lalu, kemudian
|
Contoh kalimat majemuk setara :
- Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
- Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
- Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
- Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift
ke lantai 7.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat
majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang
tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama.
Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan
konjungtur kalimat majemuk setara.
Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Jenis Hubungan
|
Kata Penghubung
|
|
a. waktu
|
sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil,
sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
|
|
b. syarat
|
jika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, bilamana,
manakala
|
|
c. tujuan
|
agar, supaya, untuk, biar
|
|
d. konsesif
|
walau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun),
sungguh(pun)
|
|
e. pembandingan
|
seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih,
|
|
f. sebab/alasan
|
sebab, karena
|
|
g. akibat/hasil
|
sehingga, sampai-sampai, maka
|
|
h. cara/alat
|
dengan, tanpa
|
|
i. kemiripan
|
seolah-olah, seakan-akan
|
|
j. kenyataan
|
Padahal, nyatanya
|
|
k. penjelasan/ kelengkapan
|
Bahwa
|
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
- Dia datang ketika kami sedang rapat.
- Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan
berdisiplin tinggi.
- Anda harus bekerja keras agar berhasil.
- Semangat belajarnya tetap
tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
- Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar