Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi sosial
yang berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarkan berlarut-larut dan
berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya
disintegrasi sosial suatu bangsa. Suatu keadaan yang memiliki peluang besar
untuk timbulnya konflik adalah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah
perbedaan kepentingan.
1. Pengertian
Sebelum lebih jauh berbicara tentang konflik ada baiknya
diketahui dulu arti konflik. Beberapa ahli memberikan definisi tentang konflik
dari sudut pandang masing-masing. Berikut ini adalah pendapat mereka tentang
pengertian konflik.
a. Berstein (1965). Menurut
Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat
dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan
negatif dalam interaksi manusia.
b. Robert M.Z. Lawang. Menurut
Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana
tujuan mereka yang berkonflik
tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
c. Ariyono Suyono Menurut
Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha
menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan
pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
d. James W. Vander Zanden Menurut
Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu
pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status
atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan,
merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.
e. Soerjono Soekanto. Menurut
Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang per
orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari berbagai
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan
orangorang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman
kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar
untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap
pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan
atau saingannya.
Bentuk-Bentuk Konflik
Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang per
orang atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang
pihak lawan dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Sebagai bagian
masyarakat negara dan masyarakat dunia, tidak ada seorang pun yang menginginkan
timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan selalu ada di setiap pola
hubungan dan juga budaya. Pada dasarnya konflik merupakan fenomena dan
pengalaman alamiah.
Konflik dalam masyarakat dibedakan menjadi konflik pribadi,
konflik rasial, konflik antarkelas sosial, konflik internasional, konflik
berbasis massa, dan konflik antarkelompok.
a. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara
orang per orang. Masalah yang menjadi dasar perlawanan atau konflik pribadi
biasanya juga masalah pribadi. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara dua
orang sejak mulai berkenalan. Biasanya hal itu terjadi jika sejak awal di
antara mereka sudah tidak ada rasa simpati dan tidak saling
menyukai. Akan tetapi, tidak jarang pula terjadi konflik di antara dua orang
yang sudah lama saling kenal dan menjalin hubungan baik. Dalam perjalanan
hubungan persahabatan itu terjadi konflik yang tidak bisa disatukan. Dalam
konflik pribadi masing-masing pihak berusaha memusnahkan lawannya. Di antara
orang yang bertikai saling memaki dan menghina bahkan bisa terjadi perkelahian
fisik
b. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda
karena kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial sudah
berlangsung lama dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik rasial umumnya
terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang paling unggul dan
paling sempurna di antara ras lainnya. Konflik rasial misalnya, terjadi di
Afrika Selatan yang terkenal dengan politik apartheid. Konflik ini terjadi
antara golongan kulit putih yang merupakan kelompok penguasa dan golongan kulit
hitam yang merupakan golongan mayoritas yang dikuasai.
Konflik antarras di Afrika Selatan ini meluas tidak hanya
pada isu seputar masalah rasial, tetapi sampai ke masalah ekonomi, politik, dan
sosial budaya. Secara nyata golongan penguasa yang notabene kulit putih
memisahkan aktivitasaktivitas ekonomi dan sosial budaya. Mereka telah
menyediakan tempat tersendiri yang terpisah untuk melakukan aktivitasnya.
Konflik ini berakhir dengan dimenangkannya pemilu oleh
golongan kulit hitam. Politik apartheidkemudian dihapuskan di Afrika
Selatan. Contoh lain konflik rasial adalah konflik antara suku Indian dengan
para migran dari Eropa. Kelompok migran orang-orang Eropa ini berusaha
membinasakan eksistensi suku-suku Indian.
c. Konflik Politik
Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk
menyulut ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah politik
sering mengakibatkan konflik antarmasyarakat. Konflik politik merupakan konflik
yang menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun di antara
negara-negara yang berdaulat. Konflik politik pernah terjadi antara Indonesia
dan Malaysia pada tahun 1963.
d. Konflik Antarkelas Sosial
Konflik antarkelas sosial merupakan pertentangan antara dua
kelas sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan
antara kedua golongan tersebut. Misalnya, antara karyawan pabrik dengan
pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya tingkat
kesejahteraan.
e. Konflik Internasional
Konflik internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan
beberapa kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentingan. Banyak kasus
terjadinya konflik internasional sebenarnya bermula dari konflik antara dua
negara karena masalah politik atau ekonomi. Konflik berkembang menjadi konflik
internasional karena masing-masing pihak mencari kawan atau sekutu yang
memiliki kesamaan visi atau tujuan terhadap masalah yang dipertentangkan.
Dengan demikian, terjadilah konflik internasional. Contoh konflik internasiof.
Konflik Antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi karena persaingan dalam
mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur
budaya asing. Selain itu, karena ada pemaksaan agama, dominasi politik, atau
adanya konflik tradisional yang terpendam. Misalnya, hubungan antara golongan
mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan minoritas mungkin dalam bentuk sikap
menerima, agresif, dan menghindari atau asimilasi. nal adalah Perang Dunia II.
Konflik terjadi antara kelompok sekutu dan kelompok sentral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar