Judul : Budaya, Masyarakat dan Manusia Indonesia
Pengarang : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit : Maret 1992
Tebal Buku : xxiv + 302 halaman, 21 cm
“Buku ini yang diberi judul Budaya, Masyarakat dan Manusia Indonesia
menyentuh amat banyak berbagai segi permasalahan budaya, masyarakat dan manusia
terutama di tanah air kita sendiri, tetapi juga di dunia internasional. Yang
disentuh dalam tulisan-tulisan ini amat luasnya, dari sebutir padi hingga
matahari, dari setetes percikan air sampai ke lapisan ozon yang robek di atas
Kutub Selatan, dari harapan yang menggembirakan, hingga getaran yang
menggetirkan. Semuanya memaksa kita untuk merenung dan memikirkannya, dan siapa
tahu untuk juga berbuat.”
Satu bait penggalan
paragraf diatas merupakan penilaian dari salah satu pembaca yang buku ini yang
saya temukan di suatu forum pencinta buku. Pujian terhadap buku ini memang
sangat banyak sekali, mengingat yang menulis buku ini adalah seorang penulis
yang sangat disegani di Indonesia, Mochtar Lubis. Buku ini diterbitkan pada
tahun 1992, atau kurang lebih dua puluh dua tahun dari sekarang. Buku ini juga
terbit pada masa pemerintahan orde baru yang kita semua tahu pada saat itu
media cetak ataupun segala macam buku yang ingin diterbitkan harus melalui
pengawasan yang ketat dari pemerintah. Karena pemerintah saat itu tidak ingin
ada hal-hal yang mengusik, termasuk media yang ingin mengkritisi kinerja
pemerintah yang saat itu ditutup dengan alasan stabilitas keamanan nasional.
Buku ini membahas
tentang cara pandang seorang Mochtar Lubis tentang bagaimana cara hidup, cara
berpikir, cara bertindak dan cara berperilaku masyarakat Indonesia pada saat
itu. Buku ini sebenarnya berisi tentang kumpulan catatan-catatan beliau yang
dimuat dalam ruang Catatan Kebudayaan majalah sastra Horison, mulai dari bulan Juli 1966 – November 1991. Kurang lebih
sekitar 25 tahun beliau menuliskan atau mencatat perilaku berbudaya masyarakat
Indonesia, sebenarnya tidak hanya tindak tanduk yang terjadi Indonesia saja
yang beliau catat.
Beberapa kejadian dan budaya dari negara lain juga tidak
luput dari perhatian beliau yang dimasukkan kedalam buku ini. Salah satu yang
menurut saya membuat buku ini sangat patut untuk dibaca adalah para penulis
hebat lain yang turut memberikan kata pengantar pada buku ini. Tidak
tanggung-tanggung, tiga orang penulis besar memberikan kata pengantarnya. WS
Rendra, Ramadhan K.H dan juga Jakoeb Oetama.
“Buku ini juga mencerminkan perjuangan
Mochtar Lubis di dalam usahanya untuk mempengaruhi perkembangan kebudayaan
Indonesia. Ada pun inti dari perjuangan adalah menegakkan kedaulatan dan mutu
kesadaran manusia Indonesia yang terhalang dinamikanya oleh kenyataan politik
yang tidak demokratis dan feodal-agraris.” – WS Rendra.