Minggu, 14 April 2013

Perilaku Produsen


Produsen adalah orang atau kelompok yang menghasilkan barang dan jasa. sedangkan perilaku produsen adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menghasilkan jasa dan barang. tujuan dari produsen adalah menghasilkan keuntungan yang besar.

Seorang produsen yang ingin melakukan usaha harus mensurvei ke masyarakat apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang. tidak semua barang yang di jual oleh produsen akan laku dipasaran. sehingga seorang produsen harus mensurvei ke masyarakat .

1. Produsen dan Fungsi Produksi
Tujuan produsen untuk memproduksi barangnya jelas, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kehidupan sehari-harinya. 

Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sebagai berikut:

1.guna bentuk (form utility)
2.guna tempat (place utility)
3.guna waktu (time utility)
4. guna kepemilikan (ownership utility)
5. guna pelayanan (service utility)
6. guna dasar (basic utility)

Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan jika kita menjual komputer/laptop, komputer/laptop yang akan kita jual bisa dijual dengan beberapa cara. Termasuk bila komposisinya diubah, maka hasil penjualannya juga berubah.Namundemikian, outputnya akan tetap sama. Misalnya untuk mencapai produksi komputer/laptop yang maksimal, maka diutuhkan beberapa tenaga manusia.


Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut

Q = f (L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T          = teknologi (technology)


2. Produksi Optimal

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksi output yang lain.

Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
  • barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
  • selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
  • Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.


Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
  • Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
  • Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
  • Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
  • Biaya modal (opportunity cost of capital)
  • Biaya keusangan
  • Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
  • Biaya asuransi persediaan
  • Biaya pajak persediaan
  • Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
  • Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.


3. Least Cost Combination

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat output tertentu. 

Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar