Apakah itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah
susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain
memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
- Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses,
dan jenis costumer
- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar efektif dan efisien
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar efektif dan efisien
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Yang direstrukturisasi oleh suatu organisasi adalah
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi.
1. Dimensi Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
Kompleksitas
Kompleksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada di dalam sebuah
organisasi. Diferensiasi horisontal mempertimbangkan tingkat pemisahan
horisontal di antara unit-unit. Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman
hierarki organisasi. Diferensiasi spasial meliputi tingkat sejauh mana lokasi
fasilitas dan para pegawai organisasi tersebar secara geografis. Peningkatan
pad masalah satu dari ketiga faktor tersebut akan meningkatkan kompleksitas
sebuah organisasi.
Diferensiasi horisontal.
Diferensiasi horisontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan,
dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
ada dalam organisasi yang membutuhakn pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut karena orientasi yang
berbeda-beda akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi
serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka. Bukti
paling nyata pada organisasi yang emnekankan diferensiasi horisontal adalah
spesialisasi dan departementalisasi. Spesialisasi merujuk pada pengelompokan
aktivitas tertentu yang dilakukan satu individu. Bentuk spesialisasi yang paling
dikenal adalah spesialisasi fungsional, dimana pekerjaan dipecah-pecah menjadi
tugas yang sederhana dan berulang.
Jika para individu-nya yang dispesialisasi, dan bukan
pekerjaan-nya, maka kita mempunyai spesialisasi sosial. Spesialisasi social
dicapai dengan menyewa tenaga professional yang mempunyai keterampilan yang
tidak dapat dijadikan rutin dengan segera. Pekerjaan yang secara khas dilakukan
oleh para insinyur, para ahli nuklir, dan para perawat merupakan spesialisasi,
tetapi kegiatan yang mereka lakukan bervariasi berdasarkan situasi. Mengapa
pemabgian kerja masih berlaku? Pertama, pada pekerjaan yang sangat kompleks dan
memerlukan pengalaman, tidak ada satu pun orang yang dapat mengerjakan semua
tugas, karena adanya keterbatasan fisik. Kedua, keterbatasan dalam pengetahuan
merupakan hambatan. Ketiga, keterampilan seseorang dalam melakukan suatu tugas
akan meningakt lewat pengulangan pekerjaan.